Isra’ Mi’raj sebagai Ujian dan Jalan untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa

Thursday, 08 February 2024

Artikel

img

Hai, sobat Al Lathif! Gimana kabarnya? Semoga sehat dan bahagia selalu, ya. Kali ini, kita mau ngobrol-ngobrol tentang salah satu peristiwa yang paling keren dan mengagumkan dalam sejarah Islam, yaitu Isra’ Mi’raj. Apa sih Isra’ Mi’raj itu? Kapan dan gimana sih terjadinya? Kenapa sih penting banget buat kita? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

 

Isra’ Mi’raj adalah petualangan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Al Quds, Palestina, dan kemudian ke langit, hingga mencapai Sidratul Muntaha, tempat yang paling dekat dengan Allah SWT. Di sana, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan para nabi terdahulu, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa, serta melihat surga dan neraka.

 

Petualangan ini terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, atau sekitar tahun 621 Masehi. Malam itu, Nabi Muhammad SAW sedang tidur di rumah bibinya, Ummu Hani binti Abu Thalib, di dekat Masjidil Haram. Tiba-tiba, malaikat Jibril datang dan membangunkan beliau. Malaikat Jibril membawa kendaraan bernama Buraq, yang berwujud seperti kuda putih bersayap, yang dapat bergerak secepat kilat. Malaikat Jibril mengajak Nabi Muhammad SAW untuk naik Buraq dan menuju Masjidil Aqsa.

 

Petualangan ini terjadi sebagai bukti dari keajaiban dan kebesaran Allah SWT, yang memberikan pengalaman luar biasa kepada Nabi Muhammad SAW. Isra’ Mi’raj juga terjadi sebagai ujian dan jalan untuk meningkatkan iman dan taqwa Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang menghadapi berbagai kesulitan dan cobaan, seperti kematian istri dan paman beliau, penolakan dan penganiayaan dari kaum Quraisy, dan boikot sosial dan ekonomi. Dengan Isra’ Mi’raj, Allah SWT memberikan kekuatan dan motivasi kepada Nabi Muhammad SAW untuk tetap berdakwah dan menyebarkan Islam. Allah SWT juga memberikan karunia terbesar kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam, yaitu shalat, yang merupakan tiang agama dan mi’raj bagi orang mukmin.

 

Petualangan ini terjadi dengan bantuan malaikat Jibril dan kendaraan Buraq. Dari Masjidil Haram, Nabi Muhammad SAW dan malaikat Jibril naik Buraq menuju Masjidil Aqsa. Di sana, Nabi Muhammad SAW memimpin shalat berjamaah bersama para nabi. Kemudian, Nabi Muhammad SAW dan malaikat Jibril naik Buraq menuju langit. Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam. Di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Di langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf. Di langit keempat, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris. Di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Di langit keenam, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa. Di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim. Di sana, Nabi Muhammad SAW juga melihat Baitul Ma’mur, tempat para malaikat beribadah. Kemudian, Nabi Muhammad SAW dan malaikat Jibril melanjutkan perjalanan ke Sidratul Muntaha, tempat yang paling dekat dengan Allah SWT. Di sana, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. Nabi Muhammad SAW juga melihat surga dan neraka, serta berbagai keajaiban dan keindahan yang ada di sana. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW kembali ke Masjidil Aqsa, dan kemudian ke Masjidil Haram. Perjalanan ini hanya berlangsung dalam waktu satu malam saja.

 

Dari petualangan Isra’ Mi’raj, kita dapat mengambil banyak pelajaran dan hikmah, antara lain:

  • Kita harus percaya dan bersyukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta nikmat-nikmat lainnya yang tidak terhitung jumlahnya.
  • Kita harus menjalankan shalat dengan khusyuk dan istiqomah, sebagai bentuk ibadah dan komunikasi dengan Allah SWT, serta sebagai sarana untuk mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya.
  • Kita harus mengikuti sunnah dan teladan Nabi Muhammad SAW, yang merupakan nabi terakhir dan terbaik yang diutus oleh Allah SWT untuk membawa rahmat bagi seluruh alam.
  • Kita harus bersatu dan bersaudara sebagai umat Islam, tanpa membeda-bedakan suku, bangsa, warna kulit, atau mazhab, serta saling membantu dan menyayangi sesama muslim.
  • Kita harus mencintai dan merindukan Allah SWT dan Rasul-Nya, serta berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan berbagai cara, seperti membaca Al-Qur’an, bershalawat, berdzikir, dan berdoa.